
Sumber Gambar: https://unsplash.com/photos/70zt5R19Bfk
- Penyebab Bulir Padi Hampa untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan bulir padi menjadi hampa
Terasering adalah bangunan konservasi tanah dan air yang secara mekanis dibuat untuk memperkecil kemiringan lereng atau mengurangi panjang lereng dengan cara menggali dan mengeruk tanah melintang lereng. Definisi lain dari terasering adalah suatu pola atau teknik bercocok tanam dengan sistem bertingkat (berteras-teras) sebagai upaya pencegahan erosi tanah. Sesuai dengan definisinya, teknik bercocok tanam ini biasa dilakukan pada lahan miring.
Pembuatan terasering memiliki beberapa manfaat yaitu meningkatkan peresapan air ke dalam tanah dan mengurangi jumlah aliran permukaan sehingga memperkecil resiko pengikisan oleh air. Selain itu, pembuatan terasering juga mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
- Menjaga dan meningkatkan kestabilan lereng
- Memperbanyak resapan air hujan ke dalam tanah
- Mengurangi kecepatan aliran air di permukaan tanah
- Mempermudah perawatan atau konservasi lereng
- Mengurangi panjang lereng atau memperkecil tingkat kemiringan lereng
- Mengendalikan arah aliran air menuju ke daerah yang lebih rendah sehingga tidak terkonsentrasi pada satu tempat
- Menampung dan menahan air pada lahan miring Jadi sebenarnya tujuan pembuatan terasering, lebih untuk mengatasi masalah lahan yang miring agar bisa digunakan untuk budidaya, selain itu juga mengurangi erosi tanah yang dapat menyebabkan longsor. Pembuatan terasering tidak berhubungan langsung dengan produktivitas hasil budidaya.
Meskipun demikian, apakah ada perbedaan produktivitas padi yang dihasilkan antara terasering dengan lahan datar? Sayangnya, belum ada penelitian yang secara spesifik meneliti bagaimana perbedaan medan budidaya (di lereng dan tidak) mempengaruhi produktivitas padi. Lalu dikatakan bahwa salah satu kelemahan terasering adalah penurunan kualitas tanah karena adanya proses pencucian nutrisi. Namun, pada lahan datar pun terjadi pencucian nutrisi dan saat ini belum dapat dikatakan dengan pasti seberapa berbeda pengaruh pencucian nutrisi yang terjadi antar 2 teknik budidaya ini terhadap produktivitas padi yang dihasilkan. Tetapi ada 1 kekurangan pasti dari sawah terasering dibandingkan dengan sawah datar, yaitu di sawah terasering sulit untuk menggunakan mesin pertanian karena lahannya yang kecil dan sempit. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas padi yang dihasilkan karena efektivitas dan efisiensi kerjanya lebih rendah. Selain itu, pembentukan dan perawatan serta pengelolaan terasering membutuhkan cukup banyak tenaga kerja sehingga modal awal yang diperlukan lebih besar.
Demikian perbedaan antara sawah terasering dan non-terasering. Penggunaan teknik budidayanya disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan digunakan. Meskipun belum ada penelitian yang secara spesifik membahas keunggulan dari salah satu teknik ini namun apabila pada keduanya dilakukan cara budidaya yang baik dan benar, yaitu contohnya seperti penggunaan bibit yang kuat dan waktu dan dosis pemupukan yang tepat, tentunya kedua teknik dapat menghasilkan produktivitas yang baik pula. Apabila Sobat Tania ingin mengetahui lebih lanjut cara budidaya padi yang baik dan benar, Sobat Tania dapat menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania.